Kisah Abu Bakar Ash-Shiddiq Radiallahuanhu bercerita tentang biografi sahabat nabi yang terbaik beserta perjalanan hidupnya yang penuh hikmah. Maka tidak diragukan lagi jika kisahnya dapat dijadikan sebagai bahan pendidikan iman bagi anak-anak usia dini. Namun, kami di sini hanya akan menyajikan peristiwa-peristiwa penting saja dari apa yang terjadi dengan Abu Bakar. Karna jika diuraikan secara panjang lebar bisa menjadi satu kitab tebal.
Keluarga dan Nasab Abu Bakar Ash-Siddiq Radiyallahuanhu
Nama asli dari Abu Bakar ash-Shiddiq Radiyallahuanhu adalah Abdullah bin Usman bin Amir bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib at-Taimi al-Quraisy. Beliau lahir 2 Tahun 6 Bulan setelah Tahun Gajah. Sehingga umur Abu Bakar Ash-Siddiq dan Rasulullah berjarak 2 Tahun lebih muda. Ayah Abu Bakar Ash Shiddiq bernama Utsman bin Amir, dikenal dengan panggilan Abu Quhafah. Sedangkan ibunya bernama Salma binti Shohr bin Amir atau disebut dengan Ummul Khair.
Abu Bakar Radiyallahuanhu bertubuh kurus dan berkulit putih. Pada masa Jahiliyah Abu Bakar sudah dikenal dengan kewibawaannya, Akhlaknya yang sangat mulia, pemberani, teguh pendirian serta kecerdasan dalam memahami bidang nasab (garis keturunan) dan Ilmu-Ilmu lain. Maka tidak sedikit orang-orang yang datang kepada Abu Bakar untuk bertanya-tanya banyak hal. Selain itu beliau juga terkenal dalam menjaga kehormatan, sampai-sampai Abu Bakar tidak pernah meminum Khamar walau satu tetes selama hidupnya. Abu Bakar berkata :
"Aku adalah orang yang menjaga kehormatan dan menjaga muru’ah, siapa yang meminum khamer maka dia telah melalaikan kehormatan dan muru’ahnya."(Lihat Tarikh Al-Khaulafa, 49) itulah sedikit gambaran sifat dan kepribadian Abu Bakar.
Kisah Abu Bakar Masuk Islam
Abu Bakar adalah sahabat pertama yang masuk Islam dari kalangan laki-laki. Ketika itu Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam diperintahkan Allah untuk mengajak manusia memeluk agama Islam, lalu Rasulullah menyeru kepada orang terdekat dengan beliau, anggota keluarganya dan sahabat-sahabat beliau. Maka dari kalangan laki-laki Abu Bakar langsung memenuhi seruan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam.
Setelah itu Abu Bakar Ash-Shiddiq sangat bersemangat dalam menyebarkan dakwah Islam. Abu Bakar mencari sahabat-sahabat terdekat dan teman duduknya untuk menyampaikan dakwahnya. Sehingga masuk Islam lah Utsman bin Affan, az-Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, Saad bin Abi Waqash dan Thalhah bin Ubaidullah. Mereka semua menjadi 10 sahabat yang dijamin masuk Surga.
Banyak sekali peristiwa-peristiwa yang dialami Abu Bakar Ash-Shiddiq setelah ia masuk Islam. Ketika itu ia memiliki 40.000 dirham dan beliau infakkan di jalan Allah. Beliau juga memerdekakan budak-budak yang disiksa karena masuk Islam. seperti membebaskan Bilal bin Rabah dengan harga 9 uqiyah emas. Saat itu Umayyah berkata, "Meskipun engkau membeli Bilal satu uqiyah, pasti saya berikan". Abu Bakar menjawab, "Jika kamu tidak melepas Bilal kecuali harus membelinya 100 uqiyah emas, pasti saya beli". Beliau juga membebaskan budak lainnya, ada Ummu Ubais, Zinnirah an-Nahdiyah dan putrinya, lalu budak milik Bani Muammal.
Banyak sekali peristiwa-peristiwa yang dialami Abu Bakar Ash-Shiddiq setelah ia masuk Islam. Ketika itu ia memiliki 40.000 dirham dan beliau infakkan di jalan Allah. Beliau juga memerdekakan budak-budak yang disiksa karena masuk Islam. seperti membebaskan Bilal bin Rabah dengan harga 9 uqiyah emas. Saat itu Umayyah berkata, "Meskipun engkau membeli Bilal satu uqiyah, pasti saya berikan". Abu Bakar menjawab, "Jika kamu tidak melepas Bilal kecuali harus membelinya 100 uqiyah emas, pasti saya beli". Beliau juga membebaskan budak lainnya, ada Ummu Ubais, Zinnirah an-Nahdiyah dan putrinya, lalu budak milik Bani Muammal.
Abu Bakar senantiasa menemani Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam dalam segala kondisi, membela Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam dengan harta dan jiwanya. Abu Bakar ikut serta dalam semua peperangan Rasulullah dan juga ikut serta dalam menaklukkan kota Makkah pada tahun ke 8 H.
Abu Bakar selalu menemani Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam siang dan malam. Ketika hijrah di Madinah, Abu Bakar menemani beliau sepanjang perjalanan. Menemani di gua hira, menemani ketika berjalan di siang hari yang panasnya sangat menyengat dan masih banyak lagi. Lantas tidak heran jika Abu Bakar Ash-Shiddiq disebut sebagai sahabat terbaik di antara para sahabat lainnya. Berikut perkataan sahabat mengenai Abu Bakar Radiyallahuanhu:
Abdullah bin Umar, "Di masa Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam, kami membanding-bandingkan para sahabat. Kami memilih Abu Bakar sebagai Umat Rasulullah yang terbaik, setelah itu Umar bin Khattab, kemudian Utsman bin Affan."
Seorang wanita datang menemui Rasulullah lalu beliau menyuruh pulang. Perempuan itu berkata, "Bagaimana jika aku kembali engkau tidak ada? Rasulullah menjawab, "Temuilah Abu Bakar".
Rasulullah sendiri pernah membahas kedekatannya dengan Abu Bakar Radiyallahuanhu, "Manusia yang paling banyak berkorban untukku adalah Abu Bakar. Seandainya aku diperbolehkan untuk mengambil kekasih selain Allah, sungguh aku akan jadikan Abu Bakar sebagai kekasihku. Namun cukuplah dia sebagai saudara seiman,dan saya sayang padanya"
Rasulullah bersabda : "Barang siapa menafkahkan benda apapun di jalan Allah, ia akan dipanggil melalui pintu-pintu Surga. Jika ia rajin shalat, ia akan dipanggil melalui pintu shalat, jika rajin berjihad di jalan Allah, ia dipanggil melalui pintu jihad, rajin sedekah, ia dipanggil melalui pintu sedekah, rajin puasa, ia dipanggil melalui pintu Ar-Rayyaan." Abu Bakar bertanya, "Apa ada yang dipanggil melalui semua pintu, wahai Rasulullah?"
Beliau menjawab, "Ya dan aku berharap semoga engkau wahai Abu Bakar."
Yang Dilakukan Abu Bakar Ash-Shiddiq ketika Rasulullah Sakit dan Wafat
Ketika Rasulullah sakit, beliau memerintahkan Abu Bakar untuk menjadi imam shalat menggantikan beliau selama beberapa hari. Suatu hari, Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam keluar dari rumahnya, lalu shalat di belakang Abu Bakar. Pada hari Senin, ketika Abu Bakar menjadi imam shalat shubuh, Rasulullah Shalallahi alaihi wassalam melihat mereka sebagai bentuk perpisahan dengan tatapan mata yang hampir membuat sahabat tergoda dalam shalatnya. Ini merupakan tanda bahwa Abu Bakar akan menjadi pengganti Rasulullah.
Ketika Rasulullah wafat, Abu Bakar datang ke kamar beliau lalu mencium dahi beliau seraya berkata, " Duhai Nabiku." Abu bakar mencium dahi beliau lagi dan berkata, "Duhai kekasihku Rasulullah telah tiada."
Para sahabat masih tidak yakin jika Nabi telah wafat, kesedihan tanpa henti. Bahkan Umar bin Khattab marah-maraah ketika mendengar kabar tersebut. Namun, sikap Abu Bakar Radiyallahuanhu berbeda dengan yang lainnya.
Beliau tabah dan mempercayai akan kematian Rasulullah. Maka Abu Bakar langsung menemui para sahabat lainnya dan berkhutbah, "Barangsiapa yang menyembah Muhammad sesungguhnya muhammad telah meninggal, barang siapa yang menyembah Allah, sesungguhnya Allah Maha Hidup dan tidak akan mati" Lalu beliau melanjutkan dengan membaca Qs.Az-Zumar:39
Ø¥ِÙ†َّÙƒَ Ù…َÙŠِّتٌ ÙˆَØ¥ِÙ†َّÙ‡ُÙ…ْ Ù…َÙŠِّتُونَ
"Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula)." (Qs.Az-Zumar:39 ). Akhirnya hati para sahabat tenang. Masyaallah betapa tingginya kemuliaan Abu Bakar Ash-Shiddiq Radiyallahianhu.
Kisah Abu Bakar Sebagai Khalifah
Setelah Rasulullah dimakamkan, Umar bin Khattab menjelaskan kepada seluruh sahabat bahwa Rasulullah telah memilih Abu Bakar sebagai khalifah. Dialah sahabat terbaik Rasulullah untuk menjadi pemimpin umat Islam. Para sahabat pun ridha dan mengangkat Abu Bakar sebagai khalifah dan pemimpin umat Islam setelah Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam.
Setelah Abu Bakar diangkat menjadi khalifah, beliau menaiki mimbar lalu berceramah yang isinya:
"Wahai saudara-saudara sekalian, aku ditunjuk untuk memimpin kalian. Jika aku berbuat baik bantulah aku, namun jika aku berlaku buruk, luruskanlah aku. Kejujuran adalah amanah dan dusta adalah pengkhianatan. aku hanyalah pengikut sunnah Rasulullah dan bukan pembuat hal baru. Karena itu jika aku berlaku lurus, ikutilah aku dan jika aku menyimpang, luruskanlah aku."
Setelah sekian lama menjadi khalifah, suatu saat Fathimah istri Ali bin Abi Thalib sedang sakit. Maka Abu Bakar menjenguknya dan meminta maaf kepada Fathimah jika terdapat kesalahan-kesalahan pada dirinya. Fathimah pun memaafkan Abu Bakar.
Abu Bakar Meneruskan Rencana Nabi
Sebelum Rasulullah wafat, beliau sempat mengirim pasukan perang ke Syam untuk memerangi Romawi yang dipimpin oleh Usamah bin Zaid. Di tengah perjalanan mereka mendengar kabar wafatnya Rasulullah, namun setelah Abu Bakar diangkat menjadi khalifah, ia tetap memerintahkan pasukan tersebut untuk berangkat ke Syam, demi meneruskan keinginan Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam. Lalu mereka pun mentaatinya. Perang ini dipimpin oleh Usamah bin Ziad.
Kisah Abu Bakar Memerangi Orang-Orang Murtad
Banyak ujian yang dialami Abu Bakar saat beliau menjadi khalifah, karena banyaknya orang yang keluar dari Islam. Namun Abu Bakar tetap tegar dengan keimanannya yang kuat, beliau ingin menegakkan agama Islam seperti di masa Rasulullah. Abu Bakar berusaha mengajak mereka untuk kembali kepada Islam, sebagian mereka mau kembali dan sebagian masih murtad, maka Abu Bakar pun memerangi mereka yang murtad.
Pada tahun ke 11 H bulan Jumadil Akhir, Abu Bakar bersama penduduk Madinah bergerak menuju orang-orang Arab Badui yang murtad, namun musuh melarikan diri ke daerah Dzul Qashashah. Inilah kemenangan pertama Abu Bakar. Namun, kisah Abu Bakar memerangi kaum murtad tidak sampai sini saja. Karna setelah itu Abu Bakar mengejar mereka sampai ke daerah Dzul Qashashah. sebuah daerah yang dekat dengan Madinah, sesampainya di sana Ali bin Abi Thalib meminta Abu Bakar untuk kembali ke Madinah dan menunjuk panglima perang, maka Abu Bakar menunjuk Khalid bin Walid sebagai panglima memerangi kaum murtad.
Khalid bin Walid tidak hanya memerangi kaum Murtad yang berada di Dzul Qashashah, ia juga pergi ke daerah yang lain,yang dipimpin oleh Thulaihah al Asadi. Khalid berhasil membunuh dan mengalahkan pasukan Thulaihah, akan tetapi Thulaihah dan istrinya berhasil kabur ke Syam. Akhirnya, Thulaihah masuk Islam namun ia malu bertemu dengan Abu Bakar.
Abu Bakar adalah seorang yang tegar dan gigih dalam menegakkan Islam dan ajaran Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam. Selain memerangi orang-orang yang murtad, Abu Bakar juga memerangi orang yang tidak mau membayar zakat. Mereka beralasan bahwa zakat hanya di berikan kepada Rasulullah saja, sedangkan beliau sudah wafat.
Abu Bakar berkata, "Sungguh saya akan memerangi orang yang membedakan antara sholat dengan zakat, saya akan memerangi orang yang tidak mau membayar zakat."
Kisah Abu Bakar Memerangi Nabi Palsu
Beberapa hari sebelum Rasulullah wafat, di Yaman ada seseorang yang dikenal dengan Aswad al-Ansi yang mengaku Nabi.
Ia mengaku Nabi dan mempunyai pengikut sebanyak 700 orang dan mereka berusaha membunuh sahabat Rasulullah yang ada di Yaman. Rasulullah mendengar kabar Nabi palsu itu, beliau langsung mengirim surat kepada Muadz bin jabal yang saat itu sedang bertugas disana.
Beliau memerintahkan mereka untuk membunuh Aswad, namun setelah mendengar kabar wafat nya Rasulullah banyak penduduk Yaman yang langsung murtad. Maka Abu Bakar tetap mendukung Muadz bin Jabal dan pasukannya untuk memerangi mereka hingga akhirnya Aswad terbunuh. Abu Bakar dan para sahabat sangat gembira sekali dengan terbunuhnya Nabi palsu tersebut. Abu Bakar memberi semangat kepada sahabat yang ada di yaman untuk memerangi orang yang murtad.
Begitu juga di Yamamah, muncul Nabi palsu yang bernama Musailamah. Lalu Abu Bakar mengirim Ikrimah untuk membunuh Musailamah, akan tetapi Ikrimah kalah, lalu Abu Bakar mengirim Khalid bin Walid, dan akhirnya pasukan Khalid bin Walid berhasil membunuhnya. Di kota Bahrain juga terdapat banyak orang yang murtad, Abu Bakar pun mengirim al-Ala' bin Hadrami ke Bahrain,akhirnya pasukan al-Ala' berhasil mengalahkan orang-orang murtad yang berada di Bahrain.
Begitu juga penduduk Oman, mereka banyak yang murtad, sehingga Abu Bakar mengutus pasukan yang dipimpin Hudzaifah bin Mihsan. Di tengah jalan mereka bertemu dengan pasukan Ikrimah, maka bersatulah dua pasukan ini dan memerangi penduduk murtad di Oman, tetapi mereka berhasil di bunuh dan dikalahkan.
Setelah Khalid bin Walid kembali dari Yamamah, Abu Bakar memerintahkannya untuk menyebarkan Islam ke Irak dan India. Abu Bakar juga memerintahkan Yazid bin Abu Sufyan, Abu Ubaidah bin Jarrah, Syurahbil bin Hasanah, Amr bin Ash dan Muawiyah bin Abu Sufyan untuk berdakwah ke Syam.
Kisah Wafatnya Abu Bakar ash Shiddiq
Abu Bakar telah menegakkan Islam dan menyebarkan Islam. Pada hari senin setelah maghrib tanggal 8 Jumadil Akhir tahun 13 H, Abu Bakar meninggal dunia dalam usia 63 tahun setelah sakit selama 15 hari. Kematian Abu Bakar Ash-Shiddiq menjadi peristiwa hilangnya sahabat terbaik Nabi. Semoga kita yang mencintai sahabat-sahabat Nabi kelak akan dikumpulkan bersama mereka di Surga. Amiin. Jangan lupa, baca tag hafalan dan RPA yang kami sediakan di bawah ini.
Mujahi Pendidikan Abu Zaid Al-Amir
Referensi:
- Serial Kisah 10 Sahabat Dijamin Masuk Surga Nizar Saad Jabal LC
- Ar-Rahiqul Makhtum Syafiyurrahman Al-Mubarakfury
- http://www.abanaonline.com/2016/11/kisah-abu-bakar-ash-shiddiq-perjalanan-hidup.html
0 Komentar